DISKOMINFOSTANDI – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menegaskan komitmen serius dalam menekan angka stunting melalui langkah konkret dan terukur. Hal ini disampaikan dalam acara penyampaian draf pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) periode 2025–2030 yang digelar di Ballroom Lantai 3 Kantor Bupati Mahulu, Rabu (10/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si saat membacakan sambutan Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh, SH, ME, mengatakan.

“Bagi saya pribadi, stunting adalah sesuatu yang tidak pernah habis untuk dibicarakan, tidak pernah bosan untuk saya suarakan, bahkan tidak boleh ada ruang untuk kita abaikan,” katanya

Ia menegaskan, stunting menyangkut masa depan bangsa. “Anak-anak kita hari ini adalah pemimpin bangsa esok hari. Apabila mereka tumbuh tidak optimal, maka melemahlah daya saing bangsa di masa depan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wabup memaparkan lima program Quick Wins yang dirumuskan Kementerian Kependudukan dan BKKBN bersama mitra pembangunan, yakni:

1. Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) melibatkan orang tua, tokoh masyarakat, dan dermawan dalam mendampingi anak berisiko stunting melalui bantuan materi, edukasi gizi, dan kesehatan keluarga.

2. Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) daycare unggulan yang menjamin tumbuh kembang anak melalui stimulasi tepat, gizi seimbang, dan pengasuhan penuh kasih sayang.

3. Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan agar anak tumbuh percaya diri, sehat secara psikologis, dan siap menghadapi masa depan.

4. Super Apps “Keluarga Indonesia” platform digital berbasis kecerdasan buatan yang menyediakan layanan konsultasi gizi, kesehatan reproduksi, konseling keluarga, hingga edukasi parenting.

5. Lansia Berdaya (Sidaya) – program pemberdayaan komunitas bagi lansia agar tetap berkarya dan menjadi inspirasi lingkungan sekitar.

“Lima Quick Wins ini ibarat lima jari tangan. Masing-masing punya fungsi, tetapi bila digenggam menjadi satu, ia menjadi kekuatan luar biasa. Semua dirancang agar keluarga Indonesia kuat, sehat, dan tangguh menghadapi perubahan zaman,” jelas Wabup.

Wabup menekankan pembentukan TPPS periode 2025–2030 menjadi momentum penting memperkuat sinergi lintas sektor. “Saya menaruh harapan besar agar TPPS periode yang baru dapat bekerja lebih solid, terarah, dan terukur, sehingga target penurunan stunting benar-benar dapat kita capai bersama,” katanya.

Acara tersebut dihadiri pemangku kepentingan lintas sektor, perwakilan masyarakat, dan mitra pembangunan yang menyatakan komitmen menjadikan Mahulu bebas stunting dan melahirkan generasi emas di masa depan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Mahulu, dr. Petronela Tugan, M.Kes., memaparkan capaian Program Genting yang sudah berjalan melalui pembentukan tim pengendali, sosialisasi, pengajuan 26 proposal bantuan, hingga implementasi bagi keluarga berisiko stunting (KRS).

Namun, Petronela menyebut pelaksanaan program masih menghadapi tantangan, terutama minimnya pemahaman masyarakat dan rendahnya partisipasi donasi.

“Dari 26 proposal yang disebarkan, baru 11 proposal yang diterima, terdiri dari 3 OPD dan 8 dari perorangan. Minimnya dukungan donasi dikhawatirkan akan menghambat pemberian makanan tambahan (PMT) yang direncanakan minimal tiga bulan,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, Dinkes P2KB mengajak seluruh pihak, baik perorangan, kelompok, BUMN, BUMD, swasta, maupun LSM untuk memberikan dukungan melalui donasi berkelanjutan.

“Kami berharap dukungan ini memastikan program berjalan sesuai harapan, mempersiapkan SDM Mahulu yang sehat secara kuantitas dan kualitas, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Sejumlah pihak telah berpartisipasi memberikan bantuan, di antaranya Kepala DPMK, Kepala Dinas Pengelola Perbatasan Daerah, Bapelitbangda, serta beberapa individu dan instansi lain, dengan total donasi mencapai jutaan rupiah yang digunakan untuk bantuan gizi.

Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, Pemkab Mahulu optimistis Program Genting dan TPPS 2025–2030 akan menjadi tonggak penting dalam menurunkan prevalensi stunting serta mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas. (JJ/Jo/AI)

Tidak ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *