DISKOMINFOSTANDI – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar Rapat Koordinasi Tahun 2025 yang resmi dibuka pada Jumat (19/09/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan.

Dalam sambutannya, Bupati Mahakam Ulu yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Wenefrida Kayang, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa pembangunan dan kesejahteraan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari stabilitas harga. “Inflasi bukan hanya menyangkut kenaikan harga bahan pokok, tetapi juga berdampak luas pada daya beli masyarakat, angka kemiskinan, serta keseimbangan pembangunan daerah,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis Mahulu yang penuh tantangan membuat dampak inflasi lebih berat dibandingkan daerah lain. “Keterbatasan akses distribusi dan ketergantungan pada pasokan dari luar daerah menjadi faktor utama yang perlu diantisipasi bersama,” jelasnya.

Bupati juga menekankan bahwa pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama. “Hal ini tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, serta seluruh pemangku kepentingan, kita dapat menekan inflasi sehingga masyarakat tetap memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” maksudnya.

Di akhir sambutan, Bupati mengajak seluruh pihak memperkuat komitmen dalam menstabilkan harga. “Inflasi harus kita kendalikan bukan hanya demi angka statistik, tetapi demi kesejahteraan masyarakat, keadilan ekonomi, serta masa depan Mahakam Ulu yang lebih baik,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Lung, S.H., dalam laporan panitia menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menghadiri Pembukaan Rapat Koordinasi TPID Kabupaten Mahakam Ulu,” ucapnya.

Lung menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pemerintah Pusat, khususnya hasil Rakornas Inflasi September 2025, serta bagian dari program kerja TPID Mahulu Tahun 2025. Tujuannya untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas inflasi daerah, serta membahas isu strategis terkait kenaikan harga beras medium dan premium, ketersediaan BBM, dan LPG 3 Kg di Mahakam Ulu. “Sehingga dapat dirumuskan langkah-langkah konkret pengendalian inflasi melalui strategi 4K, yakni Ketersediaan, Keterjangkauan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif,” jelasnya.

Rapat Koordinasi TPID ini berlangsung selama satu hari, Jumat, 19 September 2025, mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai, bertempat di Ballroom Lantai 3 Kantor Bupati Mahulu. Peserta terdiri dari unsur OPD teknis yang tergabung dalam TPID, para Camat, Kapolres, Koramil, serta undangan terkait lainnya dengan jumlah sekitar 50 orang.

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dan energi di Mahulu, adanya kesepakatan tindak lanjut bersama terkait distribusi beras, BBM, dan LPG 3 Kg, serta rekomendasi kebijakan daerah untuk menekan harga beras medium, premium, maupun komoditas pangan lainnya. (BBL/Jo/AI)

Tidak ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *