DISKOMINFOSTANDI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) resmi menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Numerasi untuk guru sekolah dasar, yang berlangsung di Hotel Midtown Samarinda, Jumat (19/09/2025) malam.

Sekretaris Disdikbud Mahulu, Bungai, SE, menekankan pentingnya penerapan ilmu yang diperoleh selama pelatihan agar tidak berhenti hanya di ruang kegiatan.

“Saya menanyakan kepada peserta, apakah Bimtek ini menyenangkan atau ada ilmu baru yang diperoleh. Saya berharap begitu kembali ke sekolah masing-masing, ilmu ini jangan sampai hilang. Tolong ditularkan kepada rekan guru lain, walaupun hanya guru kelas bawah atau guru SD,” ujarnya

Bungai juga menegaskan bahwa program serupa harus terus dilanjutkan, tidak hanya pada mata pelajaran matematika, tetapi juga pada bidang lain seperti Pendidikan Agama Islam, Kristen, maupun Katolik.

Ia mencontohkan pentingnya sinergi antara forum-forum guru di Mahulu, seperti KKG (Kelompok Kerja Guru), KKKS Atau K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), dan PGRI (persatuan Guru Republik Indonesia)

“KKG, K3S, PGRI, dan para guru ibarat tangan yang ingin memetik bunga. Jika tidak ada kerja sama, bunga itu tidak akan pernah kita raih. Bunga itu melambangkan pendidikan yang maju dan baik di Mahakam Ulu,” katanya

Selain itu, Bungai juga mengingatkan pentingnya peran kepala sekolah bersama komite dan guru dalam menjaga keharmonisan serta mencari solusi setiap hambatan di sekolah.

“Ibarat jari-jari tangan, jika ada yang luka maka bunga yang ingin kita petik tidak akan bisa kita capai. Karena itu, kekompakan dan kebersamaan harus kita jaga,” tambahnya

Ia juga berpesan agar guru-guru yang belum bergelar S1 dapat didata melalui forum K3S untuk kemudian dikomunikasikan dengan Dinas Pendidikan, sehingga bisa diperjuangkan peningkatan kualifikasi ke jenjang S1 maupun S2.

Plt. Kabid Pendidikan Dasar, Menengah Pertama, dan Pembina Ketenagaan, Radhitya Wibawa, S.Sos., M.Si., menjelaskan dasar pelaksanaan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan capaian numerasi di Mahulu.

Menurutnya, capaian numerasi Mahulu pada tahun 2024 mencapai 41,4% dengan target 80–100%. Angka ini meningkat signifikan dibanding tahun 2023 yang hanya 25,89%.

“Artinya ada peningkatan 15,51%. Ini bukan hal buruk, justru sangat baik. Jangan sampai guru-guru minder karena hasil ini menunjukkan kerja keras bapak ibu guru sudah mulai membuahkan hasil,” jelasnya

Ia menekankan bahwa ilmu matematika atau numerasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

“Apakah ada profesi yang tidak menggunakan matematika? Tentu tidak ada. Semua aktivitas selalu melibatkan angka. Karena itu, saya berharap ilmu yang diperoleh dari Bimtek ini benar-benar diimplementasikan di sekolah,” pesannya

Dalam rangkaian kegiatan yang sama, Disdikbud Mahulu juga menggelar pemilihan Pemilihan Ketua KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) untuk menggantikan ketua sebelumnya, Floretina, S.Pd, yang telah pensiun, serta wakil ketua Yuliana Lenau, S.Pd.SD. Dari tujuh kandidat, terpilih Didin Suaidin, S.Pd sebagai Ketua KKKS dan Daniel Klemens Elsoin, S.Pd., M.Pd. sebagai Wakil Ketua.

Radhitya menegaskan bahwa jabatan tersebut bukan sekadar posisi formal, melainkan tanggung jawab besar sebagai perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dalam menyampaikan informasi, regulasi, serta menyelesaikan berbagai permasalahan sekolah.

“Ketua KKKS tidak berjalan sendiri, selalu ada guru-guru yang mendampingi. Kerja sama ini adalah kunci bagi peningkatan mutu pendidikan di Mahulu,” pungkasnya

Kegiatan Bimtek Numerasi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru SD di Mahulu dalam mengajar matematika, sehingga anak-anak tidak lagi merasa takut belajar numerasi. Disdikbud Mahulu menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan melalui kerja sama erat antara guru, kepala sekolah, komite, dan seluruh pemangku kepentingan. (JJ/Jo/AI)

Tidak ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *