UJOH BILANG – DISKOMINFOSTANDI. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melaksanakan Launching Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 12 Tahun 2025, yang mengusung gagasan Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap, Tangkas, dan Tangguh Bencana (GAGAH TRICANA). Kegiatan ini digelar pada Jumat, 19 September 2025 di Ruang Cafetarian Lantai I Kantor Bupati Mahulu, Ujoh Bilang.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan keluarga melalui edukasi dan pelatihan praktis agar mampu melindungi diri sendiri dan keluarganya saat terjadi bencana. Selain itu, juga membangun model percontohan di empat Rukun Tetangga (RT) pada empat kampung, yaitu Long Melaham, Ujoh Bilang, Long Bagun Ilir, dan Long Bagun Ulu. Masing-masing RT ditargetkan 10 keluarga sebagai sasaran pendampingan intensif.
Mewakili Bupati Mahulu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., menegaskan bahwa GAGAH TRICANA bukan hanya sekadar inovasi, melainkan juga investasi jangka panjang untuk keselamatan masyarakat. “Bencana bukanlah hal yang bisa kita hindari, tetapi dampaknya bisa kita kurangi. Itulah yang disebut mitigasi bencana. Pencegahan dan kesiapsiagaan harus dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Sekda juga menyerahkan perlengkapan siaga bencana berupa HT, tas siaga, P3K, kompor portable, dan peta jalur evakuasi kepada empat kampung percontohan. “Peralatan ini harus digunakan sesuai fungsinya. Jangan sampai dipindahkan atau disalahgunakan, karena bisa menjadi penyelamat nyawa saat bencana terjadi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sekda menekankan pentingnya fasilitas permanen dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat. “Ke depan kita butuh hydrant portable di setiap kampung strategis. Kondisi jalan di Mahulu sempit, mobil pemadam sering sulit bermanuver. Dengan hydrant, masyarakat bisa lebih cepat bertindak sebelum api meluas,” maksudnya.
Sekda pun mengajak masyarakat untuk menjadikan empat kampung percontohan ini sebagai teladan. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan memahami cara penggunaan setiap alat, terutama P3K dan tas siaga bencana yang sangat vital untuk pertolongan pertama. Semoga Mahulu semakin tangguh menghadapi bencana di masa depan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Mahulu, Hj. Agus Darmawan, S.Pd., M.Si., menegaskan pentingnya kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi potensi bencana di Mahulu. “Kabupaten Mahakam Ulu dengan karakteristik geografisnya memiliki potensi bencana hidrometeorologi, terutama banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Menghadapi kondisi ini, kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor kunci dalam mengurangi risiko dan dampak bencana,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap, Tangkas, dan Tangguh Bencana adalah inisiatif strategis untuk membangun ketangguhan masyarakat dimulai dari keluarga. Melalui aksi perubahan ini, kami ingin memastikan setiap keluarga dibekali pengetahuan, keterampilan, dan peralatan dasar agar mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi bencana,” ungkap Agus Darmawan.
“Kami berharap program ini menjadi model percontohan yang dapat dikembangkan lebih luas, sehingga Mahakam Ulu semakin tangguh dan siap menghadapi berbagai ancaman bencana di masa depan,” tambahnya.(BBL/Jo/AI)
Tidak ada Komentar