BALIKPAPAN – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Kalimantan Timur 2025 resmi dibuka pada Jumat (5/9/2025) di Kota Balikpapan. Perhelatan akbar umat Katolik se-Kaltim yang berlangsung hingga 7 September ini mengusung tema “Iman dan Budaya dalam Harmoni dan Sukacita”. Selain menjadi ruang perayaan iman, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang seleksi daerah menuju Pesparani Katolik Nasional IV.

Rangkaian pembukaan dimulai dengan registrasi peserta dan check-in hotel sejak siang hari, dilanjutkan dengan uji coba panggung di sejumlah lokasi lomba, antara lain gereja, kapel, lobi MSF, hingga Gereja St. Theresia Balikpapan.

Acara puncak ditandai dengan Misa Pembukaan yang dipimpin Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF pada pukul 17.00 WITA. Seusai Misa, dilangsungkan pembukaan resmi Pesparani Katolik Kaltim 2025 di GOR Segiri Balikpapan, yang diawali dengan defile peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.

Dalam homilinya, Mgr. Yustinus menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Pesparani sebagai wadah pembinaan iman umat Katolik.

“Tentu saya sebagai Uskup Agung merasa bahagia karena Pesparani ini dapat dilaksanakan. Semua pasti sudah siap bertanding, tetapi yang paling penting adalah menjadikan Pesparani sebagai sarana pengembangan iman. Ada tiga hal utama: memahami fungsi iman, merayakan iman melalui doa, serta mewujudkannya dalam perbuatan sehari-hari,” ungkapnya

Ia menambahkan, tema Pesparani tahun ini menegaskan pentingnya persatuan, keharmonisan, dan sukacita umat Katolik dalam merayakan iman melalui seni dan budaya, sekaligus memperkuat kebangsaan serta persaudaraan di tengah keberagaman.

Berbagai kategori lomba dipertandingkan, mulai dari Paduan Suara Gregorian, Paduan Suara Dewasa, Mazmur, Bertutur Kitab Suci, hingga Cerdas Cermat Rohani. Untuk menjaga kualitas, panitia menghadirkan dewan juri tingkat nasional yang terdiri dari pakar musik liturgi, akademisi, dan rohaniwan dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Umum LP3KD Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos, MM, yang hadir mewakili Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, SH, ME, menyampaikan harapan besar bagi kontingen Mahakam Ulu.

“Kita berharap kontingen Mahulu bisa tampil maksimal. Meski baru mengikuti sebagian cabang lomba dari total 13 kategori, ini menjadi momentum awal bagi Mahulu untuk berpartisipasi. Semoga di tahun-tahun mendatang kita lebih matang mempersiapkan diri dan dapat mengirimkan kontingen lebih banyak,” ujarnya

Ia menekankan bahwa Pesparani bukan hanya soal perebutan juara, melainkan juga kesaksian iman nyata umat.

“Dalam perlombaan ini, yang utama bukan sekadar prestasi, melainkan kesaksian iman melalui talenta yang Tuhan berikan. Harapannya, hasil dari Pesparani ini dapat diterapkan dalam pelayanan gereja, baik di paroki maupun lingkungan umat, agar iman semakin tumbuh dan berkembang,” jelasnya (BBL/Jo/AI)

Tidak ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *