DISKOMINFOSTANDI – SDN 001 Ujoh Bilang mewakili Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dalam ajang bergengsi Semifinal Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Dasar Tingkat Provinsi 2025. Kompetisi ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu (10/9/2025) di SDN 001 Ujoh Bilang, mulai pukul 09.30 WITA hingga selesai, dengan menghadirkan peserta terbaik dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mahulu, Samson Batang, S.Sos, M.Si, melalui Kepala Seksi Pendidikan Dasar, Cecilia Erika Marthina, S.Psi, menyampaikan bahwa OSN bukan hanya ajang prestisius, tetapi juga sarana strategis melahirkan generasi unggul.
“Semifinal OSN bertujuan menjaring siswa-siswi terbaik yang akan mewakili Kalimantan Timur di tingkat nasional. Lebih dari itu, kegiatan ini menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif, sekaligus membangun budaya kompetisi yang sehat. Kami berharap peserta Mahulu tampil percaya diri, menunjukkan kemampuan terbaik, dan menjadi inspirasi bagi siswa lain di Mahulu,” jelasnya
Pada tahap ini, Mahulu diwakili dua siswa terbaik dari SDN 001 Ujoh Bilang, yakni Leonard Lung dan Abellyana Lenik. Keduanya berhasil melaju setelah melalui seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga provinsi.
Guru pendamping, Yoseftina Mulyaningsih, S.Pd., Gr., menjelaskan bahwa persiapan peserta sudah dilakukan sejak mereka duduk di kelas 4 SD. “Saat kelas 5, mereka mulai mengikuti seleksi kabupaten, lalu ke provinsi, hingga akhirnya masuk semifinal. Untuk bidang IPA, pembinaan sudah dimulai dua tahun lalu,” ungkapnya
Hasilnya, peserta Mahulu berhasil mencatat prestasi membanggakan: 3 besar provinsi untuk bidang IPA dan 5 besar provinsi untuk bidang Matematika. Seleksi awal di tingkat sekolah diikuti masing-masing lima siswa pada bidang Matematika, IPA, dan IPS. Namun, karena kendala teknis server, bidang IPS tidak bisa melanjutkan. Hingga akhirnya, hanya satu siswa IPA dan satu siswa Matematika yang bertahan hingga semifinal.
Meski berasal dari daerah perbatasan, semangat siswa Mahulu dinilai sangat luar biasa. “Antusiasme mereka tinggi sejak seleksi awal. Anak-anak rutin latihan soal, pendalaman materi, dan mendapat bimbingan guru. Mereka ingin membuktikan bahwa siswa Mahulu mampu bersaing dengan daerah lain,” tambah Yoseftina
Namun perjuangan ini tidak lepas dari keterbatasan. Fasilitas belajar dinilai masih minim, terutama setelah banjir beberapa waktu lalu yang merusak sejumlah alat peraga.
“Kendala utama ada di sarana prasarana. Anak-anak lebih banyak berlatih lewat video dan soal latihan. Anggaran praktikum sebenarnya ada, tapi belum sempat terealisasi sebelum semifinal,” ujarnya
Disdikbud Mahulu memastikan dukungan penuh bagi peserta. “Pemerintah daerah siap memfasilitasi keberangkatan, akomodasi, dan kebutuhan lain bagi siswa yang lolos ke tingkat nasional di Jakarta. Kami ingin anak-anak Mahulu tampil maksimal dan membawa nama baik daerah,” tegas Cecilia
Guru pendamping juga menekankan pentingnya kesinambungan pembinaan OSN. “Karena anak-anak yang sekarang sebentar lagi lulus, perlu ada regenerasi dari adik-adik kelasnya. OSN sebaiknya dijadikan kegiatan ekstrakurikuler agar pembinaan berlanjut sejak kelas 4. Dengan begitu, Mahulu bisa terus melahirkan bibit unggul,” katanya
Harapan pun disampaikan agar pemerintah tetap memberi dukungan dan pendampingan berkelanjutan, sehingga siswa Mahulu semakin percaya diri bersaing, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional. (AD/Jo/AI)
Tidak ada Komentar