DISKOMINFOSTANDI – Ratusan jamaah memadati Masjid Baitul Muttaqin Ujoh Bilang pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Sabtu (13/9/2025) malam. Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran Kepala Kantor Kemenag, unsur TNI dan Polri, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI), tokoh adat, tokoh masyarakat, serta para habib, ustadz, dan santri dari berbagai wilayah.
Ketua Panitia yang juga Ketua DMI Mahakam Ulu, Ustadz Eka Sapta, S.Pd., Gr., dalam sambutannya mengajak jamaah untuk memperbanyak rasa syukur atas nikmat kesehatan, iman, dan kesempatan berkumpul memperingati kelahiran Rasulullah SAW. Tahun ini, peringatan Maulid mengusung tema “Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri.”
Tema tersebut dipilih sebagai pengingat bahwa Rasulullah SAW bukan hanya teladan dalam ibadah, tetapi juga dalam menjaga alam. Beliau mengajarkan agar umat Islam tidak merusak hutan, tidak menyiksa hewan, tidak mencemari sumber air, dan senantiasa hidup hemat. Menjaga kebersihan masjid, menghemat energi, menanam pohon, dan melestarikan lingkungan disebut sebagai ibadah sekaligus wujud cinta kepada Nabi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh pihak yang mendukung acara, termasuk jamaah yang hadir dengan antusias, kelompok ibu-ibu sholawat, serta donatur utama Haji Johan Setia Budi.
Dukungan aparat keamanan turut diapresiasi karena menjaga jalannya kegiatan hingga berlangsung tertib dan lancar. Kehadiran para habib dengan tausiah penuh hikmah dinilai membawa keberkahan tersendiri bagi masyarakat.
Selain pesan tentang lingkungan, panitia juga menyoroti pentingnya peran remaja masjid sebagai penerus estafet kepemimpinan umat. Mereka diharapkan hadir dengan semangat, ide kreatif, serta kepedulian agar masjid senantiasa hidup dan makmur. Masjid, ditegaskan, harus menjadi rumah kedua bagi remaja; tempat belajar, berkarya, dan mempererat ukhuwah.
Panitia juga menekankan perlunya menjadikan masjid ramah anak. Rasulullah SAW dikenal penuh kasih sayang, bahkan mempercepat shalat ketika mendengar bayi menangis. Karena itu, anak-anak dipandang sebagai bagian dari jamaah, bukan pengganggu. Pengurus masjid diimbau menyediakan ruang, bimbingan, dan kasih sayang agar anak-anak tumbuh dengan kecintaan terhadap masjid, Rasulullah, dan agama Islam.
Menutup sambutannya, Ustadz Eka Sapta mengingatkan bahwa pengurus masjid adalah pelayan umat yang harus melayani jamaah dengan sebaik-baiknya. Ia juga menegaskan pentingnya visi dan misi yang jelas agar masjid terus berkembang.
“Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini mempertebal kecintaan kita kepada Rasulullah, meningkatkan kualitas keislaman, sekaligus mengingatkan bahwa ibadah kepada Allah harus berjalan seiring dengan menjaga bumi dan negeri,” tutupnya (MN/Jo/AI)
Tidak ada Komentar