DISKOMINFOSTANDI – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) melalui Tim Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi menggelar kegiatan evaluasi dan penguatan penyelenggaraan SPIP Terintegrasi tahun 2025. Acara berlangsung pada Selasa–Rabu, 30 September–01 Oktober 2025, di ruang Rapat Bappelitbangda Kabupaten Mahulu, Ujoh Bilang.
Agenda utama meliputi pengenalan E-Integrity SPIP-T (trial), pengisian kertas kerja penyelenggaraan serta pemantauan manajemen risiko perangkat daerah, dan penyusunan laporan manajemen risiko. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil evaluasi SPIP Terintegrasi Kabupaten Mahulu Tahun 2024, sekaligus penyesuaian atas surat BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur terkait penilaian mandiri maturitas SPIP Terintegrasi tahun 2025.
Mewakili Bupati Mahulu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M, menegaskan bahwa workshop ini memiliki tujuan strategis dalam memperkuat tata kelola pemerintahan.
“Kita tidak sekadar belajar menyusun laporan, tetapi memperkuat pemahaman, kapasitas, serta komitmen perangkat daerah dalam melaksanakan manajemen risiko secara konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya
Ia menambahkan, pencapaian SPIP Terintegrasi Level 3 menjadi target penting, yang salah satunya ditentukan oleh tersusunnya laporan manajemen risiko yang berkualitas dan ditindaklanjuti secara nyata.
Lebih lanjut, Sekda menekankan bahwa keberhasilan manajemen risiko bergantung pada komitmen kepala OPD. “Seorang pemimpin harus menjadi teladan atau role model yang mampu memberi contoh dalam menerapkan prinsip pengendalian intern, mencegah risiko, serta membangun budaya organisasi yang sehat,” jelasnya
Ia juga mengingatkan agar Satgas Manajemen Risiko mengisi kertas kerja dengan sungguh-sungguh, memahami tujuan akhir laporan, dan menyelaraskannya dengan rencana anggaran kas agar lebih operasional.
“Mari kita wujudkan manajemen risiko bukan sebagai beban, melainkan kebutuhan. Dengan begitu, tata kelola pemerintahan akan semakin kokoh, masyarakat semakin percaya, dan pembangunan daerah dapat berlari lebih cepat menuju cita-cita bersama,” pungkasnya
Sementara itu, Plt. Inspektur Inspektorat Mahulu, Margono, S.T., M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas aparatur dalam penerapan SPIP Terintegrasi.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Mahulu untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel,” katanya
Ia menambahkan, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BPKP Perwakilan Kalimantan Timur dan Inspektorat Daerah Mahulu dengan peserta dari seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkab Mahulu.
Ia berharap, melalui workshop ini peserta dapat memahami kerangka kerja SPIP Terintegrasi, mengidentifikasi risiko strategis perangkat daerah, serta menyusun draft awal laporan manajemen risiko.
“Semoga kegiatan ini menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya pengendalian intern dan manajemen risiko dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi,” harapnya
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber BPKP Provinsi Kalimantan Timur, Syaiful Hendry, yang memberikan materi secara daring melalui Zoom. Kehadiran narasumber tersebut diharapkan semakin memperkuat kualitas tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas, sekaligus mendorong upaya pencegahan risiko dalam pelaksanaan program pembangunan daerah. (BBL/Jo/AI)
Tidak ada Komentar