DISKOMINFOSTANDI – Tradisi Udoq Berihun yang digelar dalam rangka Kayan Lung Metun ke-2 di Kampung Long Pakaq Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat jati diri serta meneguhkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Mahakam Ulu.
Acara adat yang sarat makna spiritual dan sosial ini dihadiri oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setkab Mahakam Ulu, Kristiana Tening, S.H., M.Si., yang mewakili Bupati Mahakam Ulu saat membuka kegiatan Udoq Berihun pada Minggu (12/10/2025).
Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan budaya tersebut.
“Pagelaran Udoq Berihun ini merupakan wujud nyata adaptasi spiritual masyarakat Puhuq Kayan Lung Metun Kampung Long Pakaq terhadap para leluhur, sekaligus ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia dan limpahan rezeki yang diberikan melalui hasil panen yang berlimpah,” ujarnya
Menurutnya, tradisi ini tidak hanya menjadi ritual sakral, tetapi juga simbol kebersamaan, keharmonisan, serta penghormatan terhadap alam dan nilai-nilai luhur yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Mahakam Ulu.
“Di tengah dinamika zaman yang penuh tantangan, Udoq Berihun menjadi ruang reflektif dan simbol kebersamaan. Kegiatan ini sangat tepat dan inspiratif karena memperkuat nilai-nilai sosial budaya yang menjadi fondasi daerah,” tambahnya
Ia juga menegaskan bahwa Mahakam Ulu sebagai ‘Bumi Urip Kerimaan’ merupakan rumah bagi masyarakat multikultural yang hidup berdampingan dengan beragam latar belakang suku, bahasa, dan tradisi. Ia menilai, harmoni budaya dan keserasian sosial merupakan modal penting dalam membangun peradaban yang toleran, inklusif, dan bebas dari potensi konflik.
“Melalui harmoni budaya seperti ini, kita dapat memperkuat ketahanan sosial masyarakat berbasis kearifan lokal, menuju tatanan yang aman, nyaman, dan inklusif, serta berkolaborasi dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN),” tuturnya
Lebih lanjut, kegiatan budaya tersebut juga sejalan dengan Visi ke-4 Mahulu Melaju, yaitu “Mewujudkan ketahanan sosial masyarakat dan budaya berbasis kearifan lokal.”
Selain itu, tradisi Udoq Berihun turut mendukung Program Aksi ke-5 Mahulu Melaju tentang peningkatan kesejahteraan petani, serta pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif.
“Udoq Berihun memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya yang mampu menggerakkan ekonomi lokal. Tradisi ini bukan hanya menampilkan keindahan seni dan tari, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat untuk mengembangkan produk-produk kreatif seperti kerajinan tangan dan kuliner khas,” jelasnya
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa arah pembangunan Mahakam Ulu tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada ketahanan sosial dan budaya sebagai infrastruktur moral.
“Budaya adalah roh pembangunan. Tanpa budaya, kemajuan hanya akan menjadi angka tanpa jiwa,” tegasnya
Sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pelaku seni dan budaya, ia mengungkapkan bahwa Pemkab Mahakam Ulu telah merumuskan Program Prioritas ke-7 Mahulu Melaju, yakni “Pemberian Tunjangan Kehormatan bagi Pegiat Seni dan Budaya.”
“Program ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi para seniman, budayawan, dan tokoh adat yang telah menjaga serta menghidupkan warisan budaya Mahakam Ulu dari generasi ke generasi,” ujarnya
Ia pun mengajak generasi muda untuk bangga dan aktif dalam melestarikan seni budaya daerah.
“Kalianlah pewaris dan penjaga kebudayaan ini. Jadikan budaya sebagai sumber kekuatan moral dan karakter, serta pembeda positif di tengah arus globalisasi yang cepat berubah,” pesannya
Mengakhiri sambutannya, Asisten III berharap momentum Udoq Berihun menjadi pengikat persaudaraan dan peneguh tekad bersama untuk terus menjaga warisan leluhur.
“Udoq Berihun bukan hanya bagian dari masa lalu, tetapi penanda bahwa Mahakam Ulu memiliki masa depan yang berbudaya, berdaya, dan terus melaju,” tutupnya (JJ/Jo/AI)
Tidak ada Komentar