DISKOMINFOSTANDI – Dewan Pengurus Cabang Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Paroki St. Petrus Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) III pada Sabtu (13/9/2025) di Aula Paroki St. Petrus Ujoh Bilang. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan pengurus periode 2022–2025, sekaligus memilih ketua, pengurus, dan anggota cabang yang baru.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.30 WITA ini berlangsung seharian penuh dengan rangkaian kegiatan berupa sidang pleno, pemilihan, pelantikan pengurus baru, hingga malam ramah tamah. Pada malam penutupan, acara diisi dengan doa renungan, makan malam bersama, pemotongan tumpeng/kue ulang tahun memperingati HUT ke-101 WKRI, serta kegiatan Cross Kado.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Mahulu, drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm.Kes, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu mendukung sepenuhnya kegiatan ini, sebab organisasi wanita memiliki peran strategis dalam membantu terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Wanita adalah ibu bangsa yang menentukan masa depan keluarga dan masyarakat,” ujarnya

Ia juga menambahkan bahwa sejalan dengan arah pembangunan nasional dan daerah, organisasi wanita dapat mengambil bagian dalam isu-isu penting seperti pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, hingga ketahanan pangan. Namun demikian, peran di organisasi harus tetap berjalan seimbang dengan tugas utama wanita sebagai ibu dalam keluarga.

Lebih lanjut ia berharap Konfercab kali ini tidak sekadar menjadi forum pergantian pengurus, tetapi juga melahirkan program kerja yang nyata dan menyentuh masyarakat.

“Mari bersama-sama menjadikan WKRI mitra pemerintah dalam pelayanan sosial, rohani, dan kemasyarakatan demi terwujudnya Mahakam Ulu yang sejahtera, berkeadilan, dan merata,” pesannya

Sementara itu, Ibu Diana Bulan, Anggota Presidium II DPD WKRI Provinsi Kalimantan Timur – Keuskupan Agung Samarinda, menyampaikan rasa syukur dapat hadir dalam Konfercab III.

“Perjalanan kami dari Samarinda cukup menantang dengan kondisi jalan yang rusak, namun puji Tuhan kami tiba dengan selamat dan melihat perkembangan Mahulu yang jauh lebih baik dibanding beberapa tahun lalu,” ujarnya

Ia menegaskan, Konfercab bukan sekadar ajang berkumpul, tetapi juga untuk menyalakan kembali semangat perjuangan perempuan Katolik sebagaimana diwariskan para pendiri WKRI.

“DPD sangat membutuhkan kerja sama dari semua pihak—baik DPC, pemerintah, maupun gereja—agar program dan cita-cita organisasi ini dapat berjalan. Dukungan moral maupun material sangat penting karena pengurus tidak dapat bekerja sendiri tanpa keterlibatan seluruh anggota,” jelasnya

“Melalui Konfercab ini, saya berharap lahir pengurus baru yang lebih semangat, mandiri, dan bertanggung jawab dalam pelayanan. Dengan semangat asah, asih, dan asuh, apa yang kita berikan akan menjadi hadiah terbesar bagi organisasi, gereja, masyarakat, dan bangsa,” pungkasnya

Ketua Panitia Konfercab III, Ibu Martina Luaq, juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara.
“Sejak pagi kami berdoa bersama memohon cuaca yang baik, dan puji Tuhan hari ini cerah sehingga semua bisa hadir tepat waktu,” ungkapnya

Ia melaporkan bahwa persiapan kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian rapat hingga pemantapan terakhir pada malam sebelumnya. Dari 236 undangan, hingga saat ini tercatat 56 peserta hadir.

“Bagi kami ini adalah suatu berkat. Sepanjang hari ini akan berlangsung sidang pleno hingga pemilihan dan pelantikan pengurus baru,” tambahnya

Selain itu, kegiatan juga dirangkai dengan malam keakraban dan Cross Kado sederhana untuk mempererat kebersamaan. Panitia berhasil menghimpun dana sebesar Rp6.150.000 berkat dukungan umat, baik berupa tenaga, bahan, maupun sumbangan dana.

“Kami berharap seluruh rangkaian konferensi berjalan lancar hingga melahirkan pengurus yang siap melayani,” ucapnya

Selama kegiatan Konfercab, peserta mengenakan Seragam Nasional WKRI. Bagi yang belum memiliki, diperkenankan menggunakan Batik WKRI atau batik umum. Pada malam ramah tamah, peserta berganti busana dengan kebaya modern yang dipadukan batik atau hem.

Konfercab III WKRI St. Petrus Ujoh Bilang ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan, meneguhkan semangat pelayanan, serta menyusun program kerja yang lebih baik demi kemajuan WKRI cabang dan gereja lokal di Kabupaten Mahakam Ulu. (BBL/Jo/AI)

Tidak ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *